Banci Kaleng

Apa anda tahu istilah banci kaleng? Saya rasa anda mengerti instilah tersebut. Entah kenapa saya tiba-tiba kepikiran dengan judul tersebut. Yah, banci kaleng atau mungkin bisa disempurnakan menjadi banci kaleng-an. Terserah!

Ngomong-in tentang istilah banci kaleng sebenarnya membuat saya geli. Bukan istilahnya yang membuat saya geli, tapi sebaliknya, kira-kira siapa sih yang pertama kali mengeluarkan istilah banci kaleng? Atau simpelnya seperti ini, apa kita-kira hubungan-nya antara banci dengan kaleng, sehingga istilah banci kaleng dipakai.

Atau mungkin istilah banci kaleng diambil dari kehidupan para banci-banci yang nota benenya adalah banci liar. Loh apa hubungannya? Ada, anda tau istilah surat kaleng? Surat kaleng adalah surat liat yang tidak jelas sumber atau pengirimnya. Begitu juga dengan bance kaleng, seorang banci yang tidak jelas asal-usulnya, pekerjaannya atau bahkan jenis kelamin-nya.

Saya masih teringat kejadian lucu sekitar 5 tahun kemarin antara aku, kakak ku dan seorang banci yang cantik. Waktu itu aku lagi nyantai di teras rumah dengan kakak ku. Sambil main gitar dan kakaku menjadi vocal-is. Tepat di depan kami ada tempat penjual martabak. Nah, waktu itu ada seorang cewek berambut panjang, tinggi kira-kira 170m, mampir kepenjual martabak tersebut. Dari jarak sekitar 50m, aku hanya bisa melihatnya tanpa mampu mendengar suaranya. Dengan kagum aku berkata kepada kakakku yang masih asik menyanyikan lagi iwan fals, kemesraan padahal musiknya udah saya stop.

Ipang: cewek itu cantik juga yah kak?
Kakak: yang mana?
Ipang: itu loh yang lagi belanja Martabak.
Sambil tangan ku menunjuk ke arah cewek tadi. Tiba-tiba kakakku tertawa geli. Aku kaget, kenapa sih?
Kakak: kamu sehat sehat kan? Tidak mengalami kelainan batin atau seksual?
Ditanya begitu aku tambah heran.
Ipang: iya lah saya sehat dan hal wajar aja kan kalau misalnya saya terpesona melihat gadis cantik.
Kakak: cewek yang kamu tunjuk tadi itu bukan cewek asli tapi cewek imitasi!
Ipang: maksudnya?
Kakak: coba dech mendekat trus dengarkan suaranya.

Aku yang makin penasaran akhirnya melangkah mendekat juga. Ketika mendenga suaranya membuatku ketawa ngakak seperti orang kesurupan jin monyet. Sialan cewek yang aku kira cantik itu ternyata Banci. Apes, gimana seandainya kakak tidak memberi tahu ku tentang hal itu? Bisa-bisa aku ditipu mentah-mentah. Atau bisa-bisa aku jatuh Hati kepada seorang banci. Ih.... amit-mit dech.

Banci kaleng not “panci kaleng”

0 Komentar: