Ada dua pertanyaan yang paling sering ditanyakan yang berhubungan dengan tahun baru;
Kemana anda merayakan malam tahun baru?
Dengan siapa ada merayakannya?

Kalau saya pribadi untuk tahun ini, dan untuk kedua pertanyaan ini saya cukup diam untuk menjawabnya. Loh..? Iya, soalnya kalau saya menjawab dengan jawaban jujur pasti kedengarannya lucu, loh lagi...?

Ok saya ceritain kemana saya malam tahun baru ini, dan dengan siapa saya mengakhiri tahun kemarin dan memulai tahun ini.
Suatu kebetulan bahwa malam tahun baru kali ini bertepatan dengan malam senin(apa hubungannya..?). Hubungannya, itu artinya malam tahun baru kali ini bakal aku lalui di rumah teman-teman Turki. Yah... aslinya memang setiap malam senin ama malam jumat ada jadwal belajar bersama dengan teman-teman dari turki, amerika, malaysia, mesir, jerman, pakistan(banyak ah. Susah nyebutin satu-satu). Jadi malam tahun baru ini saya lalui dengan belajar bersama dengan orang-orang dari berbagai negara. Tapi bukan berarti nggak keren bin meriah... justru malam tahun baru ini, termasuk dalam kategori berkesan.

Dinding rumah ber-warna ijo terang (asiknya rame-rame), ada beberapa lukisan dan kaligrafi al-quran tergantung di beberapa sudut ruangan. Tak ada sofa atau apalah yang di pakai untuk menghiasi ruangan. Yang ada cuman dispanser (tulisannya ngak tau), ama kursi saling berhadapan.

Semua lagi asik membaca buku karangan Syekh Badiuzzaman (keajaiban zaman) Said Nursi. Selesai membaca buku itu, kirain dah selesai acaranya, ternyata masih ada. Salah seorang dari teman turki kemudian menyanyi dalam bahasa turki. Nah kalo yang ini aku nggak ngerti sama sekali, abis bahasa Turki, paling yang aku dengar suara “seksdfhihsd” mirip radio kalo lagi nggak ada siaran he he he. Tapi aku yakin dengan tebakanku kalau dia lagi nyanyi nasyid (iyalah nggak mungkin lagunya peterpan). Lagu kedua baru aku tahu, judulnya Fatimah binti Rasulullah”, dalam lagunya yang berbahasa turki campur arab dia menceritakan akhlak Fatimah, kehidupannya, dalam salah satu baitnya dikatakan “dia adalah panutan bagi muslimah”J.

Selesai nyanyi nasyid, Umar Faruq Al-hafiz dari turki melantunkan ayat-ayat cinta yang dibaca dari kalamullah. Trus berlanjut ke acara istirahat, di bagiin coklat made in Jerman Jack!. Saat mau pulang eh.. ada rezki lagi, teman-teman Turki ngasih daging kurban, lumayan lah buat acra kecil-kecilan di rumah (namanya juga mahasiswa) he he he.

Jadi lah malam tahun baru ku penuh dengan religius. Semoga merupakan awal dari sebuh kebaikan untuk tahun ini dan yang akan datang. Amien...

0 Komentar: