Handphone Jadul


Ternyata hampir segala sesuatu yang sudah berpindah tangan(second), maka kemungkinan besar mempunya cacat atau kekurangan. Sama hal-nya yang terjadi dengan Handphone second yang saya beli kemarin dengan harga miring. Hal pertama yang terlintas dipikiranku bahwa “aku untung besar”, tapi ternyata sebaliknya. HP yang saya beli dengan harga miring ternyata ber-kwalitas miring juga.

Emang sih, suatu barang yang sudah berpindah tangan maka ke-asli-an nya akan dipertanyakan. Anda harus tahu jika barang yang anda beli merupakan bekas dari orang mesir, maka anda harus berhati-hati. Bukan karena keaslian barang tersebut diragukan, tetapi bisa jadi barang yang anda beli pernah dipake untuk mengganjal mobil atau tramco.

Ini yang terjadi dengan handphone yang kemarin saya beli, Nokia 6100. Memang sih terbilang barang JADUL tapi bagi saya jadul atau tidaknya bukan masalah. Pada dasarnya beberapa teman mengusulkan untuk membeli HP berkamera atau handphone yang mempunyai beberapa fasilitas. Tapi bagi saya pribadi itu tidaklah penting, yang terpenting dari sebuah handphone adalah mampu menerima dan memanggil handphone lain, trus bisa dipakai untuk SMS.

Masalah yang kedua adalah saya tidak ingin menyimpang dari kegunaan sebuah barang. Pada dasarnya handphone adalah telephone yang bisa dibawa kemana-mana, yang bisa digenggam dan simpel. Yang menjadi masalah sekarang adalah semakin hari, kecanggihan dan perkembangan handphone begitu pesat. Yang terjadi adalah bergesernya fungsi handphone dari alat komunikasi menjadi alat yang lain. tapi ternyata yang terjadi adalah kata “handphone” masih dipake meski kegunaannya bukan lagi untuk menelpon atau sms.

Saya punya seorang teman yang terbilang kaya. Berkewargaan negara lain(bule gitu loh). Anda tau handphone apa yang dipakainya? Hp tersebut adalah motorolla jaman buluk dengan ringtone suara jangkrik yang sangat nyaring. Dia berprinsip Handphone itu telepon genggam, bukan kamera atau game boy. Simpelkan? Alasan kegita mengapa saya memilih yang agak jadul dan bekas, karena saya tidak punya uang untuk membeli HP canggih.

Sebelum membeli hp tersebut saya sempat memeriksa hp tersebut, tapi dasar saya tidak mengerti dunia hp jadinya barang itu langsung saya beli. Tapi anda tau apa penyakit hp tersebut?

Penyakit I: baterainya dah jebol jadi harus ganti.
Penyakit II: kadang mati sendiri kalau nggak dipencet.
Penyakit III: infrared nya nggak berfungsi.
Penyakit IV: speker handphone ternyata tidak berfungsi secara normal.

Lengkap sudah penyakit-penyakit di atas untuk sebuah handphone.tapi mungkin emang butuh perkenalan antara aku dan hp baru beli tapi bekas. Dan ternyata penyakit no I dan II telah sembuh. Selebihnya masih menggerogoti hp saya yang berisi tentang sms-sms “aneh” tapi ajaib.

0 Komentar: