Suka aja ma gambarnya he...

Assalamu alaikum,....
Sekitar beberapa bulan kemarin, saya sempat ikut pelatihan menulis yang diadakan oleh FLP-Kairo bekerja sama dengan PPMI dan KSW. Pemateri-nya adalah orang yang tidak diragukan lagi kemampuannya dalam bidang tulis menulis;Kang Abik penulis novel best seller AAC dan KCB.

Saya memang bisa dibilang penggila novel atau lebih extrimenya Hiper mungkin, dan novel yang terakhir saya baca adalah KCB ketika cinta bertasbih I versi PDF. Novel itu saya dapat dari Dayat, dan bukan maksud ingin merugikan sang penulis dengan ikut mengkonsumsi novel-novel bajakan, tapi kondisi yang menyebabkan demikian. Di kairo tak ada satu toko buku pun yang menjual buku-buku dari Indonesia. Entahlah mungkin karena kwalitas buku hasil karangan anak negeri belum bisa bersaing di Mesir. malahan indomie lebih mendunia sebagai hasil karya indonesia dari pada buku karangan dalam negeri.

Bayangkan saja, di negara belahan manapun kecuali cina mungkin, indomie made in Indonesia bisa kita temukan termasuk di mesir. Anda cukup ke market Dan menanyakan "endak Andumy" orang mesir akan langsung paham. Berbeda dengan barang-barang yang lain, tentu saja tidak semudah mencari indomie.

Back to pembicaraan.

Saya membaca novel itu dari jam 6.30pm [kira-kira] sampe jam 12 lewat beberapa menit, dan membacanya langsung dari komputer karena versi pdf. Hanya diselingi shalat maghrib, makan malam pun saya tunda untuk mecapai taget setengah dari buku itu harus saya baca sebelum tidur. Termasuk mandi sore saya tunda loh..hihihi... Jam 12 lewat baru saya sadar kalau belum sempat Mandi[badan saya sudah lengket di mana-mana], terus belom shalat isya dan belom makan. saya hanya keluar kamar ketika akan berwudhu untuk shalat magrib.

KCB bukan novel pertama karangan kang Abik yang saya baca. Dulu waktu 2005 saya membaca AAC [ayat-ayat cinta] dan itu saya baca seminggu sebelum saya ujian. Kemudian beberapa buku lain dan terakhir KCB yang baru aku selesaikan jam 11.22 AM.

Selesai membacanya rasanya ada semangat untuk benar-benar kembali berbenah diri. Saya mungkin termsuk dari sekian persen mahasiswa yang biasa saja dan santai menjalani kehidupan di kairo [pantes aja tidak lulus-lulus]. Tidak sepeti Fahri di AAC atau Azzam di KCB. Jika Azzam nggak lulus s1 karena dia harus menanggung keluarganya [jadi dia punya alasan kuat] kalau saya?? saya tidak jualan bakso di kairo tidak juga menjadi aktifis [meski dulu pernah] dan tidak juga seperti Fahri yang sibuk belajar sana-sini. Jadi saya seperti ini karena apa? [hah, saya seperti ini karena malas belajar] dan itu jawaban paling mendekati kebenaran.

Saya jadi teringat dengan guru saya. Beliau sudah hampir 14 tahun disini dan belom juga selesai s1 di jurusan lugha [sastra arab]. Bukan karena dia bodoh dan itu jelas salah. Dia begitu karena tanggung jawab untuk keluarganya. Dia harus kerja, tiap tahun naik haji untuk kerja bantu-bantu jamaah haji indonesia. Sedangakan masalah ilmu jangan ditanya. Seorang Dosen Al-azhar pernah tidak percaya kepadanya ketika dia membaca kitab gundul [tulisan arab tanpa baris] dihadapan Dosen tersebut dengan sangat fasih. Dosen itu menyangka dia adalah seorang kandidat calon doktor di Al-azhar, dan beliau menjawan bahwa masih tingkat 4 . Itu semua karena kefasihannya membaca. Jadi benar-benar ada hasil dia tinggal lama disini;dikairo.

Sedang saya?? saya juga harus ada hasil yang maksimal. Tidak usah tinggal sampe 14 tahun di mesir. asal memanfaatkan semua kesempatan untuk belajar seperti ustas saya itu yang juga satu daerah dengan saya;soppeng, saya juga pasti bisa.

Dia pernah cerita ketika dia tahun pertama di mesir, dia keliling untuk kursus bhs arab bahkan harus jalan kaki dari Tahrir sampe ke tempat kursusnya yang jaraknya tidak dekat. Dan hasilnya, adalah kemampuan bahasa arabnya yang luar biasa untuk ukuran mahasiswa [s1,s2,s3] disini. Dulu waktu PPMI mengadakan cerdas cermat bhs arab, dia diundang untuk mejadi dewan juri. Dan keempat dewan juri yang hadir hanya beliau yang belom selesai s1 bahkan dewan jurinya ada yang sudah program s2.

Benar kata teman-temen mahasiswa tidak selamanya orang yang tidak naik tingkat itu tidak cerdas [kecuali saya mungkin] yang ada malah kebanyakan dari mereka memilih untuk berlama-lama di Mesir. Ingin lebih banyak belajar dan terus belajar. Dan aku ingin seperti itu juga, belajr dan terus belajar. Doakan semoga semuanya bisa diridhohi Allah dan tetap semangat untuk berjuang.

**********

Back to cerita.

Selesai membaca KCB, saya jadi teringat perkataan kang Abik dulu bahwa seorang penulis bisa "bertindak" apa saja seperti Tuhan, dan itu adalah hal yang lumrah dalam dunia tulis menulis. Bertindak dalam artian bisa membuat cerita dalam novelnya dan memberikan alur yang sesuai dengan keinginannya.

membaca KCB membuat saya tersenyum-senyum sendiri. Ada aja masalah yang menimpa tokoh-tokoh-nya. Mulai dari yang paling extime sampe yang paling dramatis. Kang Abik tidak "ngibul" karena dia bertindak seperti layaknya penguasa yang bisa memodifikasi cerita yang dia inginkan. Tapi justru yang membuat saya tertawa kenapa dari novel-novel kang Abik [AAC atau KCB] tokoh utamanya selalu banyak yang suka? maksud saya fahri AAC adalah tokoh yang disukaioleh 4 orang gadis, sedangkan Azzam KCB malah lebih. Saya memang belum membaca KCB ke II tapi saya yakin disana akan bercerita bagaimana Azzam diperebutkan oleh gadis-gadis itu.

Dalam hati saya sempat berkata, andai saya Azzam itu saya tidak akan bisnis tempe dan bakso tapi saya akan bisnis pisang epek dan coto makazzar [grrrr].

Di dunia ini ada dua orang yang tidak bisa terlalu dipercaya, wakil rakyat yang suka berjanji dan banyak omong dengan penulis yang suka mengumbar kata-kata dan keromantisan tanpa menulis tentang prinsip-prinsip kehidupan karena itu alalah jati diri mereka. Kepribadian seseorang penulis bisa ditebak dari tulisan-nya. Dan menurut hemat saya [sebagai pembaca] kang Abik itu sosok yang tidak terlalu cinta dunia. Buktinya si Fahri dan si Azzam kedua-duanya itu pemeran utama yang disetting jadi orang miskin. Tapi dibalik kemiskinan-nya ada kelebihan yang jauh lebih berharga dari kekayaan itulah kepribadian dan semangat hidup. Ini yang selalu saya ingin contoh, jujur saja saya tidak ingin istri saya kelak melihat saya sebagai laki-laki yang tidak punya prinsip dan kepribadian apalagi tidak punya semangat hidup. Bagaimana bisa menghidupi keluarga jika semangat untuk diri sendiri saja tidak ada!!. Lebih baik tidak punya harta dari pada tidak punya prinsip hidup dan itu jauh lebih parah dari pda tidak punya harta.

Dan terakhir untuk bang Ikal [laskar pelangi] maaf untuk jadwal saya menyelesaikan-mu belom bisa saya penuhi karena KCB. Tapi tenang setelah ini gilaran anda yang akan saya jelajahi.

PS: Azzam selalu bersemangat mengulek tempe bu Ayu, maka dirimu juga harus semangat ujian. Ukhit Ayu memamang bukan penjual tempe apalagi pembuat tempe tapi semangat si Pembuat tempe harus bisa kita contoh [saya juga]. Semangat ujian-nya sister.

Untuk Bu Ing:
PKL-nya yang semangat yah bu. Kalau harus jadi penjual tempe dulu baru semangat, maka jadilah penjual tempe dulu.

Buat Dongdanang:
saya mengambil hikmah dari KCB bahwa siapa yang cepat dia yang dapat. Buruan Good Girl-nya dikasi kepercayaan biar nggak keduluan ma orang. Wanita adalah mahluk yang paling tidak bisa menunggu, dan mahluk yang paling sering membuat kita menunggu [buktinya mereka sering nggak bisa ontime kalo janjian]hehehe...

Buat Teyu:
Yang membuat Tiara dan fadli tidak bersama karena tiara terlalu buru-buru memutuskan untuk meninggalkan fadli dan menikah dengan Dzul. Saya harap kamu tidak seperti itu, lebih baik menunggu Mr.A yang jelas kamu cintai dan dia mencintaimu dari pada harus buru-buru mencari pendamping. Hidup dengan orang yang tidak kita cintai sunggu membuat penderitaan yang sempurna. Saya rasa kamu mengerti bahwa cinta itu bukan hanya bagaimana kamu mencintai pasanganmu, tapi bagaimana pasanganmu bisa membimbingmu mencintai sang pemilik cinta itu sendiri. Dan Mr. A yang paling tepat untuk itu, dan tentu kamu tidak ingin seperti Tiara-kan?

Buat Armstrong:
Wanita itu emang paling ribet, misterius tapi kadang bikin kita senyum2 sendiri karena kangen..wakakak..... btw kalo dia cueq lo jangan cueq kasian nanti......:p

Buat Uki:
Ki' ntar kalo cari calon suami jangan yang penjual tempe yah,... tapi kalo kamu suka yang suka bisnis jual-jualan cari aja yang penjual mobil....heheheh

Dan buat saya sendiri:
1. Jodoh itu tidak akan kemana pang, dan cinta itu tidak akan datang ketika kamu cari.
2. lain kali kalo baca novel jangan lupa mandi yah pang...!! hehehe...
[postingan gw kepanjangan yah?]

4 Komentar:

  1. ered3551 mengatakan...

    uuuuaaawww,
    blog yang bener" keurus nich ma tuanya. postingnya paaaaannnnjaang banget, bikin mata gue ampe ber-aer bacanya (apa jng" mata gue ber-aer gara" cowo yang gue suka gak tau gue suka ma dia).
    mampir" ke bolg gue yak!!! ditunggu.

  2. ered3551 mengatakan...

    uuuuaaawww,
    blog yang bener" keurus nich ma tuanya. postingnya paaaaannnnjaang banget, bikin mata gue ampe ber-aer bacanya (apa jng" mata gue ber-aer gara" cowo yang gue suka gak tau gue suka ma dia).
    mampir" ke bolg gue yak!!! ditunggu.

  3. TEYU mengatakan...

    k' sebesar itukah orang2 tau masalahku?
    iya. teyu menunggu dengan setia. Hanya sekedar merenggangkan komunikasi untuk hatiku yang sedang terganggu.k' tenang insya Allah akan sabar diriku. heeeee

  4. the trouble mengatakan...

    hahaha... ok deh bang ipang,, akan saya cari yg lebih baik,, abis... tukang tempe yg biasa mangkal di komplek bentar lagi mo married... hehehehe...