-=-Cerita dari sudut kota debu-=-

Kita sebut saja namanya Andi [bukan nama sebenarnya], mahasiswa Al-Azhar University, fakultas ushuluddin semester 4 [asal daerah dirahasiakan]. Andi adalah seorang aktifis, meski tidak terlalu dikenal seperti saya yang aktifis tulen [hueks..muntah] tapi ia juga bukanlah aktifis ecek-ecek. Andi beberapa kali ikut dalam kepanitiaan PPMI, meski hanya menjadi seksi dokumentasi atau seksi konsumsi [sial banget yah].

Dalam kehidupan sehari-hari Andi dikenal sebagai anak yang supel, mudah bergaul dan cepat akrab dengan orang yang baru dikenalnya. Bahkan ia kadang terkesan SKSD [sok kenal sok dekat]. Tapi bukan itu saja, Andi juga orangnya paling jago nge-gombal-in cewek. Kalau tipe cewek itu cepat ke GR-an maka jangan sekali-kali anda mengenalkannya dengan si Andi, bisa digombal habis-habisan tuh [nggak kesisa]. Ditambah wajahnya yang juga sedikit mendukung [sedikit aja kok] meski kulit agak sedikit hitam [pekat], cambang-an dan rambut yang dipotong pendek, tapi sepintas akan terlihat seperti laki-laki aceh, padahal tidak sama sekali, tak ada setetes pun darah aceh diketurunan keluarganya.

Location: KBRI Garden City Cairo
Waktu: Hari [lupa] pukul [sekitar 10am]
Urusan: Lapor Pendidikan.

Andi sudah merasa jenuh menunggu selama dua jam dan urusannya belum juga selesai. Memang untuk urusan lapor pendidikan memakan waktu yang lama, karena harus men-cek segala data-data yang bersangkutan di bagian pendidikan. Seharusnya sudah selesai setengah jam yang lalu, tapi karena yang melapor banyak dan yang mengerjakannya hanya seorang, tentu saja prosesnya berjalan lambat. Andi yang kejenuhan menunggu urusannya selesai memutuskan untuk keluar jalan-jalan ke taman KBRI yang terletak di sebelah kanan gedung yang bercat putih itu [KBRI]. Sedang asik ngomong dan ngomel-ngomel sendiri, Tanpa sengaja ia melihat ada seorang mahasiswi yang duduk di pojok parkiran KBRI [kiri]. Dan anda tahu sendiri apa yang terjadi, Andi dengan sifat ke-PD-an mencapai 100 drajat celcius akhirnya mendekat.Ia memang mempunyai prinsip yang selama ini dipegangnya, tapi naas-nya sampe sekarang belum pernah sekalipun ia jalankan.

"Jika anda bertemu dengan seorang gadis yang belum kamu kenal tapi telah membuatmu terkagum-kagum, dimanapun dan kapanpun, maka ketika itu juga berkenalanlah karena kesempatan seperti itu tidak akan terjadi dua kali dan belum tentu gadis itu bisa kamu temui lagi". Satu bentuk prinsip yang aneh tapi perlu kita coba [untuk laki-laki aja loh jeng].

15 menit kemudian yang terjadi-terjadilah, Andi mengeluarkan jurus andalannya, bertanya sana-sini, sok kenal ini-itu. Dan anehnya, mahasiswi itu juga nggak terlalu keberatan berkenalan dengan Andi, buktinya dia masih bisa ketawa-ketawa dengan lelucon garing Andi yang nggak mutu buat saya [cemburu]. Setelah puas ngobrol dan membicarakan segala hal, dari membicarakan masalah bagaimana cara melunasi utang Indonesia yang menumpuk sampe cara mengatasi dan membatasi jumlah mahasiswa Indonesia di kairo yang kuliah sambil menikah [loh, suka-suka dia dong].

Dan tibalah saatnya untuk satu hal penting, bahwa ketika anda berkenalan dengan seorang gadis maka jangan lupa mengetahui nama dan no Hp. Kalau tidak berhasil, email juga boleh. Belum berhasil juga? minta ID YM dech. Atau alamat rumah dan kode pos. dan terakhir jika masih belum ada hasil, maka setidaknya ketahuilah ukuran sepatunya [dari pada nggak dapet apa-apa sama sekali kan *GILA*].

Setiap orang punya cara yang beda-beda untuk meminta no hp, termasuk saya yang jauh berbeda cara dengan Andi.
Saya: "permisi neng, ada obeng nggak??"
Dengan keadaan bingung, dan menyangka saya adalah tukang service keliling, gadis itu menjawab:
Neng: "nggak ada kang" jawabnya singkat.
Saya: "o0o0o, Nggak papa dech kalo gitu. Tapi kalo no Hp adakan neng?"
Inilah cara saya. Dan sejak awal praktek nggak pernah berhasil sama sekali [jelas aja, garing gitu caranya].

Cara andi tentu saja sangat jauh berbeda dengan cara yang selalu saya praktekkan. Kalau cara saya ternyata terkesan nggak sopan, tapi jika cara Andi jauh lebih tidak sopan. Lebih tepatnya sih mencuri no Hp orang lain. Saya harap anda tidak menirunya jika anda tidak ingin mengalami kesialan selama 7 turunan. Berikut ini adalah cara Andi mengetahui no Hp teman barunya itu:

Langkah pertama:
Andi permisi untuk ke belakang sebentar [kebohongan pertama yang dilakukannya], kemudian sesampai dibelakang Andi tidak buang air, tapi hanya me-nonaktif-kan Hp-nya dan kemudian kembali menemui mahasiswi itu lagi.

Langkah kedua:
Andi berpura-pura mengeluarkan hp dan berniat mengirim sms ke temannya, tapi ternyata nggak bisa. Kebohongan kedua yang dilakukannya dengan mengaku baterai Hpnya habis [yang sebenarnya bahwa Hpnya sudah di non-aktifkan tadi]. Dari wajahnya seolah-olah memohon dan berkata kemahasiswi itu:
"boleh pinjem Hp-nya nggak neng".
Mahasiswi itu seakan mengerti apa yang berkecamuk di dalam hati Andi. Dengan cepat ia mengeluarkan hp nokia keluaran terbarunya dan meminjamkan ke Andi kemudian berkata:
" pake ini aja kak' " sambil tangan kanannya menyodorkan hp.
Andi merasa terbang ke awan-awan, melayang seolah-olah berada di taman surga. Hohoho, ini untuk yang pertama kalinya Andi dipanggil dengan sebutan Kak, salah satu bentuk panggilan yang sungguh membuatnya tersanjung dan dihargai padahal tidak sama sekali. Andi berpura-pura malu untuk meminjam hp gadis yang baru dikenalnya itu, tapi kemudian ia itu meyakinkan Andi dengan senyumnya yang khas [khas coto makazzar kale].

Langkah ketiga:
Andi sibuk memencet huruf-huruf yang ada di hp tersebut dengan tulisan seperti ini:
"ini no Bunga [bukan nama sebenarnya]" kemudian mengirim sms itu ke No hpnya sendiri. Toh nanti di rumah baru hpnya akan diaktifkan, dan sms itu akan terkirim ke Hp-nya sendiri.Cara cerdas tapi licik. Setelah sms itu terkirim saatnya untuk nge-delet sent item yang ada di hp Bunga, "Jangan pernah sekali-kali meninggalkan jejak".

********

Seteleh urusan Andi di KBRI selesai, ia kemudian beranjak untuk pulang. Tapi masih dilihatnya mahasiswi yang barusan dikenalnya itu duduk ditempat yang sama. Andi kemudian mendekat dan pura-pura mengajak gadis itu untuk pulang bareng dengan taksi, Tapi dasar mahasiswi, mendengar bakal pulang dengan taksi dan tentu saja gratis dengan cepat dia meng-iya-kan ajakan Andi. Sekarang Andi-lah yang gusar, ongkos taksi dari KBRI ke H10 15 pound, sedangkan jika naik bus ato metro dan tramco hanya menghabiskan biaya 3 pound. Tapi nasi sudah menjadi bubur manado [jadi laper neh] ajakan untuk naik taksi sudah diumumkan. Dengan wajah yang dibikin senang dan sumringah Andi dan kenalan barunya itu melangkah kepinggir jalan untuk mencari taksi.

[jangan pernah sekali-kali mengajak gadis untuk bermewah-mewah padahal kamu tidak sanggup. itu sama saja dengan bunuh diri]