Cinta Monyet


Beberapa hari ini gue beberapa kali kena "tag" foto di facebook. Sebenarnya tak ada masalah jika gue di tag-in poto keren, masalahnya adalah gue di tag di poto Gorilla, monyet, ples kingkong, dan tak tanggung-tanggung orang yang nge-tag gue adalah pegawai ragunan sendiri. Dia adalah @Nissa. Saya berdoa dan berharap semoga setelah ini, saudara "kembarnya" si @Atik, tidak berpikir sama untuk men-tag nama gue di poto kuskus-nya nanti. Ya rabb...

Karena keseringan dapet "merah-merah" (ituloh di pojok kanan bawah pada halaman facebook,) gara-gara banyaknya orang yang komenin poto monyet itu, gue 2 hari ini jadi ikutan terkontaminasi sama poto monyet itu. Ini semua karena keseringan buka poto monyetnya si Nissa.

"
Ada apa dengan monyet sampe gue kepikiran dia terus..? adakah dia penting buat gue..?"

Sebenarnya sih bukan inget monyetnya, tapi karena liat poto moenyet mulu, gue jadi keinget cinta monyet gue waktu jaman SD dulu.. huhuyy. Gue waktu Sd punya cinta monyet (lo pasti juga punya kan..? ngaku aja deh). Kalo kata temen gue, cinta yah cinta aja, nggak usah bawa-bawa monyet hi hi hi)

gadis kecil itu berinisialnya R.

"
Rossa"

"
Bukan..!"

"
Rikha..?"

"
Emang gue Rhoma Irama..?"

(Pasangan main film Rhoma Irama, pemeran ceweknya mentok-mentok namanya cuma Ani dan Rikha; kehabisan nama keknya dulu)

Gue ingat bener, anaknya item manis, kalau kesekolah rambutnya di kuncir dua. Dia murid pindahan dan masuk di sekolah gue sebagai murid kelas 3. Waktu itu nilai gue di kelas termasuk lumayan, posisi gue di peringkat 2 dari 15 murid.

"
hah cuma 15 orang..?"

"
itu masih mending 15 orang, feeling gue bilang malah cuma 12 orang"

Setelah dia masuk di kelas gue, dia mendepak gue turun ke posisi ke 3, dan dia menyita posisi gue di urutan ke 2. Kurang ajar sekali dia, dateng-dateng nggak bayar uang keamanan, pake depak posisi gue pula. Padahal waktu itu gue adalah ketua kelas.

"
Tapi inilah cinta, monyet..!"

Gara-gara dia bisa geser gue di posisi gue yang dari kelas 1 catur wulan ke ke 2 gue pegang terus ampe saat itu, gue jadi luluh.. cieh.

"
Ah, dia mempesonaku, mencuri hatiku dan membawanya pergi."

Terkadang jika dia piket bersihin kelas, gue sebagai ketua kelas dengan ikhlas membantu (pura-pura ikhlas) padahal ada maunya. Atau terkadang bantuin dia menyiram bunga-bunga di depan kelas kami (romantiskan..?)

Pulang dari sekolah bukan berarti kita nggak bakal bertemu sampe besok pagi, tidak. Biasanya sehabis sekolah, gue pergi mengaji di sebuah rumah yang tidak jauh dari rumahnya. Nah, biasanya kalau pulang dari ngaji, gue sering sengaja muter (jauh) hanya untuk lewat depan rumah dia..

"
Gila yah cinta, monyet. Meski hanya melihat rumahnya, rasanya asik banget.."

"
Weah, kentara banget gue ngebetnya ye.."

Naik kelas 5, temen-temen sekelas gue udah mulai iseng. Ngejekin gue dengan dia. Kenapa sampe ketahuan..? Karena gue emang paling akrab dengan dia, yang kebetulan di kelas gue murid ceweknya cuma ada 3 biji. Tulisan-tulisan aneh pun muncul di mana-mana. Di papan tulis, bangku, dinding kelas, bahkan di gagang sapu ijuk tertulis dengan indah

"I dan R"
Mirip penulisan "H & R" aih, mesra sekali...
Tapi sumpah, beneran bukan gue yang sengaja nulis "I dan R" tersebut,. Ini murni tindak keisengan temen sekelas gue. Lo tau kenapa mereka gembor-gemborin "I dan R" itu...? biar gue eksis di mata ntuh anak perempuan, dengan bayaran gue tetep harus jadi ketua kelas. Dan Alhamdulillah gue tetap jadi ketua kelas sampe tamat SD, penyiksaan..!

Kelas enam, peringkat gue tambah merosot, gue turun satu peringkat lagi di posisi ke 4, dan murid perempuan itu turun di posisi ke 3. Gue waktu itu akhirnya berjanji, gue harus ngerebut posisi dia di peringkat ke 3 minimal, dan maximal target gue peringkat 1.

"
mimpi kali ye.."

jauh sebelum ebtanas gue makin rajin belajar, target gue benar-benar harus gue buktiin. Tiap hari pulang sekolah gue hanya istirahat dan setelah itu mulai belajar lagi. Waktu bermain gue benar-benar gue kurangi. Hanya ada waktu buat bermain setelah ashar sampai maghrib. Dan hasilnya adalah gue memang benar-benar berhasil menggantikan dia di posisi ke 3 dan dia turun di posisi ke 4. Hanya saja, setelah dia tahu hasil itu, dia marah ke gue, dan sampai gue masuk pondok gue nggak pernah lagi ketemu dengan dia.

***

Saat gue kelas II Aliyah.

Salah seorang temen gue (cowok) berinisial B berkenalan dengan seorang anak SMP berinisial K. Entah apakah hanya temen biasa atau malah temen istimewa, gue nggak tau dan nggak mau tau. Tapi suatu malam gue benar-benar harus tahu akan hubungan temen gue tadi dan si K itu.

"
eh, ada festival musik di luar, cabut yuk.."
(bueh, anak pesantren ngomong logat pake kata cabut pula.. mentos.., eh mantapp)

"
ayokk..."

Gue dan beberapa temen akhirnya keluar pondok malam itu dengan diam-diam. Di lapangan tempat diadain acara tersebut, temen gue tadi ketemuan ama teman istimewanya itu, dan lo tau dengan siapa si K itu dateng?

"
Yah, betul. Dia datang dengan si R yang merupakan cinta monyet gue jaman SD silam, yang lagi-lagi kebetulan adalah kakak kandung dari si K"

Apakah ini benar kebetulan..?
Ah, sudahlah boi, biar kalian yang tambahin endingnya saja. Apakah yang terjadi selanjutnya.. hihihih..

(
tidak bersambung)
NB: Jaiz, sorry mallogat ka dulu... :))

1 Komentar:

  1. Anonim mengatakan...