Semakin Tua Semakin...?!

Baru kemarin rasanya kenangan-kenganan kecil terukir. Kenangan ketika mendengar musik di radio dan kemudian saya akan berlari mencari sapu untuk  dijadikan gitar, bagai seorang gitaris handal. Baru kemarin rasanya berpakaian putih merah, berjalan kaki menuju sekolah.
Sekarang usia sudah bukan ABG lagi, meski terkadang sesekali masih bertingkah ABG, tapi tak mengapalah, bukankah usia boleh tua, tapi jiwa tidak mutlak harus ikut tua? Semangat harus tetap muda, tapi sikap harus sudah dewasa.
Usia 26 tahun bukan usia ABG lagi. Betul kata orang, usia tua itu mutlak, tapi kedewasaan itu pilihan. Semoga di usia yang semakin tua ini, sikap, watak maupun cara berpikir sudah lebih dewasa dari yang dulu.
Seperempat abad lebih setahun telah terlewati, lantas pencapaian apa yang sudah dilakukan? Pertanyaan inilah yang terus mengisi kepalaku seharian ini. Ternyata semakin tua, justru semakin banyak ambisi yang harus dipenuhi. Kawan, mari kuperlihatkan apa sebenarnya obsesi yang telah tercapai, maupun yang akan dicapai kelak tahun ini dan tahun berikutnya.
     Kemapanan dalam pekerjaan
Baru ini mungkin target yang bisa benar-benar dikatakan berhasil setahunan ini. Yah, saya bekerja disalah satu instansi perbankan yang memiliki aset terbesar di Indonesia, tapi apa lantas pekerjaan ini membuat saya puas? TIDAK. Bukannya serakah, tapi inilah wajah baru dari dunia pekerjaan di negeri kita. Menjadi karyawan biasa, tentu dipenuhi dengan target maupun pencapaian yang akan terus dinilai oleh cluster. Bekerja dengan target sangatlah berat, kita akan terus merasa dihantui dengan target, booking maupun prezer lain yang sifat dasarnya akan berpengaruh kepada mental. 
Yang patut disyukuri bahwasanya saya senang dengan pekerjaan saya.
Insya ALLAH tahun ini beberapa target yang harus terpenuhi sudah a rancang sedemikian rupa, selain tentang dunia pekerjaan, juga tentang obsesi pribadi, maupun segala doa-doa yang belum sempat terealisasi tahun ini. Semoga berkah umur ini, semoga kedewasaan menyertai dalam sikap dan semoga kemudahan dan limpahan rezeky, amin.
Eh, ada satu pertanyaan yang paling bikin gue kikuk kalo ditanya “kapan menikah?” dan gue akan menjawab dengan sok kalem “insya ALLAH jika tuhan mengizinkan” simple, kena sasaran dan penuh makna. Settttt he he he.
Ade sepupu gue (yang pegang kantongan plastik item 2 itu ponakan gue. kadonya? yah kantongan itu, ada isinya kok.)
NB: Hari ini gue seneng, bukan karena gue dapat kue tar *boro-boro* tapi karena sepupu-sepupu kecil gue, juga ponakan gue Icha Echi menyanyikan selamat ulang tahun secara bersama-sama di depan rumah sore tadi. Meski lagunya ngelantur sana sini, tapi tidak menjadi masalah, minimal seumur-umur baru kali ini ada orang yang menyanyikan lagi “HBD” buat gue. Dan yang paling membuat gue terharu adalah ponakan gue Icha Echi udah beliiin kado. Meski sebenarnya bungkusan kadonya lebih mahal dari pada isinya, tapi saya sudah cukup senang. Kawan, kalian tahu apa isi kadonya? Echi memberi 3 gantung BETTER dan icha satu bungkus wafer TANGGO. Bukan hadiahnya yang penting tapi keinginan mereka memberi kado meski hanya berupa makanan ringan tersebut, buat saya sudah cukup. Kenapa? Karena ternyata uang yang mereka belikan kado adalah uang mereka sendiri yang disimpannya khusus untuk membelikan saya kado.
Dan sebagai balasan, gue harus traktir mereka nge-bakso. Sebenarnya janji makan bakso sudah dari seminggu kemarin sejak gaji bulan ini masuk kerekening, tapi karena kesibukan yah baru teralisasi hari ini.
Hari ini saya senang sekali.

0 Komentar: