My Friend



Orangnya tidak terlalu tinggi, bahkan termasuk golongan pendek tapi subur he he he. Aku mengenalnya kira-kira 9 tahun yang lalu. Saat aku pertama kali menginjakkan kaki di bumi Yasrib. Yah, bumi yang tak pernah lelah menemaniku tersenyum bahkan menangis rindu.


Dulu waktu masih tsanawiyah orangnnya nggak banget. Jenisnya sih cewek, tapi kelakuannya nggak feminin. Bahkan terbilang macho ho ho ho. Tapi jangan salah, dia nggak jahat seperti preman-preman kampung. Dia itu orangnnya baik banget, suka traktir temannya kalo ada duit. Anak anak cowok aja sebagian segan ama cewek ini, abis bawaan nya suka marah. Nah, kalo udah marah, siapa aja bakal di labrak meja dan lemari sekalipun akan di sikat, gigit, tendang pokoknya bakal hancur orang yang berani melawannya.


Dan setelah tiga tahun berlalu, dia akhirnya sadar juga kalo hakikatnya dia itu cewek yang harus besikap feminin dan lembut. Setelah selesai tsanawiyah, dia kemudian "berhijrah" ke tanah seberang. Dia memilih pindah sekolah, katanya sih dia udah nggak tahan ngeliat cowok-cowok ganteng yang ada di kelasnya terutama yang berinisial "Ir".


Hust, jangan ngaco, dia itu pindah karena emang mau pindah. Udah bosen kali makan ikan kering ato krupuk dengan nasi yang sedikit basi di bumi Yasrib. Tapi ternyata di negeri tempatnya berhijrah dia juga tak kunjung menemukan kedamaian seperti dulu waktu dia masih di bumi Yasrib. Akhirnya dia dateng lagi, hijrah lagi, ato pulang kampung ke bumi yasrib.
Hujan emas di negeri sendiri lebih baik dari pada hujan batu di negeri orang lain. Eh, kebalik hujan batu di negeri sendiri lebih baik dari pada hujan bakso di negeri orang (siapa bilang enak hujan batu, bakal benjol-benjol loe kena batu).he he he.


Ah, aku benar benar bersyukur punya temen seperti dia. Dan skrang dengan nya aku melewati hidup di negeri para nabi. Menyusuri lorong-lorong sejarah peninggalan Shalahuddin Al-Ayyubi, atau menikmati syawirma di pasar el-khalili. Bercerita tentang kehidupan bumi Yasrib di bawah sinar matahari musim dingin. Aku akan terus mengingat kisah-kisah ini, dan akan menceritakan kelak ke anak cucuku.


Thanks to all
My Friend 'Anqol'
Nb; jangan lupa janji traktirannya abis ujian

(dasar manusia miskin, maunya di traktir terus).he he he Ok bos

0 Komentar: