Mimpi Pagi

Senja berganti malam. Aku duduk dengan seorang sahabat ditepi sungai yang indah;sungai Nil.
“kamu tau sahabatku, tak ada satupun yang bisa mengerti perasaanku saat ini kecuali kamu” ucapku lirih penuh luka.
Dia menatapku, mencoba tersenyum dan menghiburku tapi terasa hampa dan sia-sia.
“apa kamu yakin saya sahabatmu?”
Aku memandangnya dengan heran. Dari matanya aku tau dia ingin mengatakan sesuatu yang sangat rahasia yang dia simpan selama ini.
“maksud kamu?”
“persahabatan itu seperti persaudaraan. Seorang saudara akan selalu menjaga perasaan saudaranya. Begitupun seorang sahabat, akan selalu menjaga perasaan sahabatnya yang lain.”
Aku terdiam, pikiranku terbang keseorang sahabat yang begitu aku sayangi. Sekarang dia telah pergi meningalkanku dan memilih jalan hidupnya sendiri. Hati kecilku berkata
“apakah aku pernah menjadi sahabatnya? Atau hanya menjadi orang yang dikenalnya.

Sepertinya dia meninggalkanku karena aku terlalu egois”

Hatiku sakit, dan aku tersadar jika aku telah membuat satu kesalahan dan harus memikirkan kesalahan itu seumur hidup.

****

“apa kamu pernah merasakan jatuh cinta” tanyaku kepada sahabatku satu-satunya.
“iyah saya pernah jatuh cinta” jawabku dengan suara datar.
“saya selalu memimpikan akan kedatangan seseorang membawakan aku cinta sejati, cinta yang benar-benar tulus”
“kamu tau apa yang harus kamu lakukan untuk mewujudkan mimpimi itu? Berhentilah bermimpi. Cinta seperti itu tidak ada di alam mimpi, tapi ada di alam nyata. Mencari cinta sejati itu tidak sulit yang sulit adalah terkadang kita menunggu cinta sejati itu datang dari orang yang sempurna.”
“jadi apa yang akan aku lakukan”
“bangun dan lihat sekelilingmu, ada begitu banyak orang yang menawarkan cinta sejati seperti yang kamu impikan”.
Aku diam dengan tatapan mata menembus dasar sungai nil. Tapi siapa orang itu?

0 Komentar: