Setelah tiga hari nggak pernah nongol di dunia per-blog-an dan dunia YM akhirnya sekarang gw hadir lagi. Hadir dan bercerita tentang serunya perjalanan hidup gw tiga hari kemarin. Dan sepertinya postingan saya kali ini bakal panjang banget, jadi buat yang merasa nggak bisa nyelesaiin bacaan-nya, nanti bisa di lanjut besok.
Mobil sudah meninggalkan H10 bawwabah 3. Melewati gurun pasir yang sangat luas tak bertepi. Saya tiba-tiba terpikir jika mobil ini macet ditengah jalan dan harus berhenti di tengah padang pasir ini, sedangkan tanda-tanda kehidupan tidak ada sedikitpun. MATI DECH...
Satu pemandangan yang sangat mengagumkan ketika bus harus masuk kedalam terowongan yang berjarak 2KM. Saya sendiri tidak menyangka jika terowongan yang kami lewati itu berada dibawah laut atau berada di bawah terusan Suez, dan ternyata itu terbukti ketika kami keluar dari terowongan itu, tepat di bagian kiri bus sebuah kapal konteiner besar berjalan pelan diatas laut aneh itu.
Saya katakan aneh, karena mana mungkin ada laut di tengah padang pasir. Dan ternyata laut seperti itu ada di Mesir. Terusan suez sendiri adalah jalan pintas untuk perjalanan laut yang membelah pulau afrika, menyambungkan antara laut Merah dengan laut Meditarania. sebuah kapal jika ingin ke eropa, mereka tidak perlu lagi berputar mengelilingi pulau afrika, cukup melewati terusan suez.
Perjalanan terus berlanjut. Objek pertama perjalanan rihlah ini adalah Uyun Musa atau mata air Nabi Musa. Mata air ini dulunya berjumlah 12 mata air tapi sampe sekarang yang tersisa tingal 2 mata air dan tingal satu yang masih aktif mengeluarkan air, sedangkan mata air yang lainnya sudah tertutup oleh pasir. Tempat mata air itu sendiri sangat mengagumkan, karena berada tepat di tengah-tengah padang pasir. Kelihatan aneh memamang jika ada mata air di tengah padang pasir, tapi inilah real-nya bahwa dulu ketika nabi musa kehausan dalam perjalanan dengan 12 suku sewaktu diusir dari kota mesir, disitulah nabi Musa memperlihatkan mu’jizatnya dengan memukulkan tongkat ke padang pasir dan muncullah 12 mata air yang dibagi tiap suku mendapat 1 mata air buat kehidupannnya.
Setelah meninggalkan Uyun Musa, bus berjalan [entah kearah mana, utara apa selatan aku tidak tahu] yang jelas objek selanjutnya adalah Hammam Fir’aun yang artinya Tempat mandi Fir’aun. Hammam dalam bahasa arab artinya kamar mandi, sedangkan Fir’aun adalah gelaran raja-raja mesir kuno. Sekedar tambahan bahwa ada banyak fir’aun di mesir, tapi yang sangat terkenal adalah ramses ke II atau yang kita kenal sebagai Fir’aun yang jahat dan sezaman dengan Nabi Musa.
Back to cerita hammam Fir’aun. Letak hammam Fir’aun cukup jauh dari uyun Musa, sekitar 2 jam perjalanan. Posisi hammam Fir’aun sangat strategis karena berada di pinggir pantai dan tepat berada di pingir jalan. Sebelah kanan jalan adalah gunung batu tempat hammam Fir’aun, sedangkan di sisi kiri jalanan adalah pantai.
Yup, satu pemandangan indah dan mengagumkan yang saya dapat. Air yang berada di bibir pantai ternyata panas ding. Hoho,.. ini baru keren pinggir pantai yang airnya panas itu adalah pemandangan yang jarang kita temukan.
Label: Adventure, Catatan harian
Sepertinya aku tau, tapi siapa yah?? Nanti saja diperjelas. Gw tidur dolo. Besok dilanjut ceritanya...
aih....
kaya di novel ajah..
hehehehe..
ass..
bikin ngiri deh jalan-jalannya.
pengeeennn... hhhh..
pengen ikut!
ceritanya menarik:D
Ceritanya Ok, tp akan lebih Ok lg kl disr\ertakan juga foto2 hasil jepretan di TKP.
Lebih Kreatif n Semangaaaat...Teruzzzz,.....
By Arie101