Akulah buronan itu

Bus 80 coret

Rutinitas yang saya lalui setiap pagi adalah:
1. Bangun (biasanya sih tidurnya 2 ronde, sebelum subuh dan setelah shalat subuh).
2. Shalat subuh (kadang ontime, kadang juga telat).
3. Minum segelas air putih (kalo lagi haus), atau segelas kopi/teh manis (seringnya sih kopi).
4. Duduk manis di depan komputer, kemudian browsing dan chating (kewajiban).
Inilah empat hal yang selalu saya lakukan tiap hari, kecuali hari jum'at yang kadang bertambah menjadi 6 hal yaitu bersih-bersih kamar dan mengaji.

Pagi kemarin saya terbangun (ontime) dengan rutinitas yang sama. Setelah menyalakan komputer dan membaca offline yang terkirim ke YM saya, ternyata ada banyak sekali offline yang sama, yang dikirim oleh teman MASISIR (baac;mahasiswa/masyarakat mesir). Isi offline-nya sama semua.
DPP PPMI: Dimohon kepada kawan-kawan untuk membawa PASPORT yang ada ber IQAMAH (visa) ketika keluar rumah atau foto copy pasposrt yang dilegalisir oleh konsuler dan bagi kawan yang tidak punya iqamah (visa) harap segera mengurusnya. Karena ada kemungkinan akan dilakukan RAZIA yang ke-2 setelah RAZIA ke-1. ttd. DPP PPMI MESIR (mohon di forward).
Inilah isi offline-nya, yang pagi itu membuatku sport jantung, deg-degan bukankarena jatuh cinta tapi karena ternyata saya termasuk kedalam list orang-orang yang dicari ama polisi-polisi itu. Sejak tanggal 9 November kemarin visa tinggal saya udah habis, alias saya sekarang adalah mahasiswa ilegal di Mesir, dan termasuk juga buronan polisi imigrasi disini.

Setelah nanya ke teman-teman di YM, akhirnya dicapailah sebuah informasi bahwa sampai saat ini sudah ada beberapa mahasiswa dan masyarakan indonesia yang berhasil diringkus ke kandang polisi Mesir di Hay Sadist. Mereka adalah mahasiswa-mahasiswa yang tidak membawa passport atau masa visa di passportnya sudah expire alias basi.

Dengan tergesa-gesa saya berlari kekamar mandi, buat gosok gigi dan cuci muka. Hari ini tidak usah pake mandi segala, karena buru-buru dan sangat dingin. Hal yang wajar di Mesir jika musim dingin anda tidak mandi, karena skrang musim dingin dan akan memakan waktu yang banyak jika harus panasin air kemudian mandi. Selesai bersih-bersih ala kadarnya dan ganti baju, Saya meluncur ke kuliah (baca;kampus al-azhar) buat ngambil tasdiq sebagai persyaratan buat mengajukan permohonan visa tinggal.

Di bus 80 coret, perut udah mulai kriyuk-kruyuk. Ulu hati sedikit perih, saya yakin bentar lagi bakal sakit banget nih karena telat makan. Beginilah nasib orang yang mengalami penyakit maag, mana skrang dingin banget lagi. Setelah berjuang di dalam bus menahan lapar, sesampai di kampus bukan pintu masuk yang pertama saya cari, melainkan warung khosary makanan khas masyarakat Mesir. Sebenarnya sih warung makan ada banyak di depan kampus, tapi semuanya penjual Fuul, males dech pagi-pagi gini harus makan fuul, mending beli yang simpel-simpel aja dech.

Setelah melahap habis khosary, saya kemudian bergegas masuk kampus, dari jauh kelihatan banyak mahasiswa yang ngantri di depan kantor Su'un. Su'un adalah pegawai administrasi yang tugasnya meladeni segala keperluan mahasiswa seperti pengurusan kartu mahasiswa, pengurusan beasiswa dan pengambilan tasdiq untuk perpanjangan visa tinggal. Dari jauh saya hanya bisa geleng-geleng kepala, melihat banyaknya orang yang berdesak-desakan, ngantri begitu panjang seperti masyarakan Indonesia yang lagi ngantri buat beli minyak tanah. Pikiran saya udah mau balik aja, tapi sepertinya sia-sia jika harus mundur dan balik, toh sudah terlanjur kesini, kenapa tidak di coba aja? Maju terus....

Ujung terakhir antrian saya tanya, kebetulan orang malaysia. Dengan gaya kalem dan sok ustad gitu, saya mendekati dan menepuk pundaknya, kemudian mengucapkan salam
"assalamu alaikum"
"waalaikum salam"
"ustad, tabur (ngantri) tingakt berape?" tanyaku dengan logat sok melayu, tapi kedengaran seperti bahasa medan campur minang.
"oh, ni tingkat tiga ustad" Ucapnya sambil tersenyum ramah.
Saya buru-buru permisi, dan maju ke arah antrian di depan yang agak berdesakan. antriannya seperti tidak teratur, dan say ayakin antrian saya sepertinya di sini.

Huh, perjuangan yang melelahkan. Setelah 2 jam ngantri tidak jelas, dengan keadaan tergencet sana-sini, seperti antrian penerima zakat di jawa timur ramadhan kemarin yang menelan korban jiwa, akhirnya sampai juga saya di depan su'un berkepala botak itu. Pertama-tama saya mengeluarkan kertas tanda pembayaran kartu kuliah saya dan menyerahkannya kepada su'un tersebut. Setelah diterima, dia minta kartu mahasiswa saya. Anjrit, kartu mahasiswa saya kan ilang kemarin, jatuh di bus waktu ramadhan kemarin. Saya bilangin aja dengan jujur, kalau kartu mahasiswa saya ilang, syukur2 dia mau ngerti tuh. Biasanya kalo sifat rese-nya dateng, dia nggak mau tau, pokoknya gimana pun harus ada kartu mahasiswa. eh, satu lagi, saya belom minta tasdiq buat perpanjangan visa tinggal.

huh, akhirnya selesai juga. Rencananya sih mau langsung ke kantor imigrasi di sekitar buuts, tapi skran udah jam 1 siang, udah telat juga. Hari sabtu aja dech kalo gitu. Sebenarnya kalo antriannya cepet, bisa langsung ke kantor imigrasi, tapi waktu saya 3 jam habis buat ngantri aja. cape lah pokoknya, mending pulang aja. tapi jalan-jalan ke kelas dulu ah, kali ada temen disana yang.. hari ini kan nggak ada muhadarah (kuliah), jadi santai-santailah...hohoh,. Kita liat aja nanti, gimana susahnya ngantri di kantor imigrasi hari sambut depan.

4 Komentar:

  1. megacule mengatakan...

    ih, ngerinya! sampe mo dibawa ke kantor polisi.

    saya juga ingat, dulu pernah "di grebek" waktu kost di denpasar. untung ada bapak2 teman sekantor yang meyakinkan penggerebek kalo saya cuma sebulan kost.

    eh, salah tulis q kayaknya di kalimat terakhir. "hari sambut" atau "hari sabtu", maksudnya?

  2. Fei mengatakan...

    pak ustadz....kasih contoh yang baik sama juniornya......udah tua kok masih ajah jdi mahaasiswa ilegal, hehehehehehehehe......malu ama umur. hahahahha

  3. Rhein Fathia mengatakan...

    kamu udah ditangkep polisi belom? kalau udah, ntar aku mau ketawa ngakak.. hahaha :)) bercanda.. makanya, jangan males ngurus gituan dunk... ^_^

  4. Soppeng Undercover mengatakan...

    Aku tak tahu harus komentar apa..??
    Diketawain Kasian juga...!!!
    Gak diketawain entar Kwalat...!!!
    jadi serba salah nich...!!!
    Diketawain ajha yah.....!!!
    HUA.....HUA.....HUAAAAA