Lindungilah Kami

Gambar: dari sini

Seminggu terakhir ini Kairo sedang "panas". Panas karena memang musim-nya, tapi panas yang lain karena tindakan kekerasan dan kesewenang-wenangan pihak keamanan Mesir terhadap 4 mahasiswa asal Indonesia.

28-Juni-2009 01.30 Dini hari.
Saya dan beberapa teman baru pulang dari Baruga KKS, setelah mengikuti acara doa bersama untuk kemenangan JK-Win. Kebetulan karena sudah terlalu malam, saya putuskan untuk nginap di sekertarian almamater IKAKAS. Karena jika pulang selarut ini, takut ketiduran di bus.

Sepulang dari KKS, kami melewati rute bawwabah 3 tembus ke bawwabah 2. Sebenarnya bisa lewat jalan biasa dan tentunya lebih cepat, tapi salah seorang dari kami ada keperluan di bawabah 3, jadinya kami lewat jalur itu saja.

Sampai di bawwabah 3 kami bertemu dengan beberapa rombongan mobil polisi, lengkap dengan polisi-polisi yang berada di dalamnya. Merela melewati jalur bawwabah 2 ke bawwabah 3 (berlawanan dengan rute kami yang dari bawwabah 3 ke bawwabah 2).

"Biasanya kalo begini, pasti ada pengrebekan. Atau paling tidak pemeriksaan pasport"
"Masa sih?"
Saya mulai sedikit cemas karena sekarang saya keluar tanpa membawa pasport. Saya hanya membawa dompet dengan sedikit uang serta kartu tanda mahasiswa.
"Semoga tidak terjadi apa-apa" ucapku membatin.

28-Juni-2009 09.00 pagi.
Kebiasaan yang sudah mendarah daging setelah bangun pagi adalah nyalakan komputer, online YM, baca berita. Beberapa pesan offline masuk:
"4 orang mahasiswa indonesia ditangkap oleh mabahits. sampe sekarang keberadaannya belum diketahui. Himbauan buat rekan-rekan mahasiswa supaya bisa lebih hati-hati".

Ingatanku berputar mundur, mengingat kejadian semalam sewaktu pulang dari KKS. Mungkin polisi-polisi yang berseliwerang selama itulah yang membawa ke 4 mahasiswa Indoensaia itu.

29-Juni 2009.
Belom ada kepastian, di mana ke 4 mahasiswa itu ditahan.

30-Juni 2009
PPMI dan KBRI belum mendapat laporan di mana ke 4 mahasiswa itu ditahan. Atas motif apa mereka ditahan?

1-Juli-2009 dini hari.
Ke 4 saudara kita dilepaskan oleh pihak keamanan Mesir, Dengan keadaan trauma. Meraka di pukul, di siksa, di telanjangi kemudian disetrum. Mengerikkan..!

KBRI melayangkan surat protes ke MENLU Mesir, tapi sepertinya tidak direpon. Itu sudah kuduga, karena memang dari dulu "kita" tidak pernah di perhitungkan oleh "mereka". Katanya Mesir "kakak" dari Indonesia, tapi kenapa justru "kakak" yang menyiksa "adik"-nya sendiri?

Ini bukan pertama kalinya kami (baca;mahasiswa) Indonesaia ditangkap, dibawa kabur entah kemana. Beberapa kali sebelumnya pernah terjadi hal seperti ini, tapi apakah KBRI mengurusi kita-kita..?? Dulu ada mahasiswa yang ditankap dengan dugaan yang sama (dicurigai mengikuti politik dan aliran garis keras). Dia ditangkap ketika keluar dari rumahnya pagi hari. Lantas apa yang terjadi setelah Mahasiswa itu keluar? Yah, seperti biasanya, setelah bebas, perkara hilang, meninggalkan trauma buat si-korban. Paling kalau sudah keluar penjara, perkara hilang.

"Dia" itu lemah di mata pemerintah Mesir, tak punya taring, dan kamilah yang harus menganggung akibatnya dicabik-cabik".

3 Komentar:

  1. ayu ambarsari hanafiah mengatakan...

    astaghfirulloh.. yang kuat ya teman2 disana :(

    beneran shock ngeliat gambar ma ceritanya pang.. ironis :(

    dimana2 mahasiswa indo udah kayak TKI di malaysia

  2. aprie mengatakan...

    duh...ati2 aja di negeri orang..
    kalo pas mudik jangan lupa oleh2nya.
    wakakakakak..

  3. Fei mengatakan...

    gue dah tahu beritanya dari Tv, gila yah mereka2 itu, gue pikir mereka2 itu orang orang beradab secara tinggal di tanah nabi, ternyata biadab juga, sorry kalau kedengeran sedikit rasis.

    hati2 dinegeri orang kawand